Rabu, 25 September 2013

MKM (Mari Kita Menulis)

Menulis itu gampang- gampang susah. Gampangnya itu kalo menulis tentang keseharian kita di diary, misalnya. Atau tentang pengalaman hidup yang coba ditulis melalui media sosial seperti blogger ini.
Well, setiap suka, pasti ada dukanya. Dan setiap makanan, pasti ada minumannya. *eeh -.- laper*
Nah.. Disamping sisi 'gampang' menulis itu, ada sisi 'susah'nya juga. Bagiku, menulis itu dibilang susah kalo lagi disuruh menulis makalah, paper, or karya ilmiah. Yaa, model- model penelitian ilmiah gitu deh.
Mungkin karena kurang wawasan tentang ke-ilmiah-an, aku jadi kurang stok vocabularies tentang kata- kata ilmiah. Seperti kredibilitas, interpretasi, dll. *udah sering dikasih tau artinya sama papa tetep aja masih lupa juga -__- hadeeh*. Selain itu, kurangnya ide dalam penentuan topik dan judul apa yang mau dibuat menjadi sebuah karya tulis. IDE. Lagi- lagi IDE. *Bagi yang namanya IDE, plis deh jangan main petak umpet gitu dong. Kadang nongol, kadang menghilang gitu aja bikin aku harus mencari pengganti dirimu, wahai IDE.*
***
Banyak wacana yang mengatakan bahwa ide itu akan pops up saat hati sedang dalam keadaan senang, contoh mudah; yaitu saat sedang jatuh cinta. <3
Pas lagi lope- lope, frekuensi munculnya si ide itu akan lebih sering dibanding saat badmood. Contohnya seperti; ide untuk menulis puisi *cieeeh, pengalaman pribadi ya neng? XD*, menulis diary, bahkan menulis proposal... Proposal untuk melamar si dia maksudnya. Hahaha
***
Okee.. begitulah ulasan singkat tentang pengamatan dua sisi dari 'menulis' yang aku teliti dan diriku sendiri yang menjadi objek penelitiannya.
***
Keep moving on by writing! 
Karena menulis akan membuat dirimu semakin manis ;)




Aku si Bunga Putih Kecil

Aku memang tak secantik Mawar,
tak seindah Anggrek,
dan tak seanggun Tulip.
Aku hanyalah bunga putih kecil
yang tak sebanding dengan mereka.
Meski fisikku kecil,
tapi aku menebarkan wewangian
yang membekas dihati.
Cantik, indah, dan anggun hanyalah tolak ukur manusia,
yang akan habis ditelan masa.
Aku hanya ingin menjadi cantik, indah, dan anggun di mata Tuhan :)
karena itu takkan lekang terkikis zaman.



Selasa, 24 September 2013

Pertanian or Pendidikan Agama Islam ?

*wiih.. baru judulnya aja udah panjang bener yak? :p*
---
Menjadi seorang insinyur pertanian adalah cita- citaku sejak dari SMP. Kenapa SMP? Karena sebelum itu aku belum terpikirkan akan cita- cita, singkatnya aku belum memikirkan tentang mau-jadi-apa-nanti-kalau-udah-gede? Yeah, dulu tante ku pernah bilang, cita- cita lebih baik dibuat dari kecil biar nanti ngga bingung nentuin jurusan kuliahnya *waktu itu aku masih SD*. You know-lah anak SD itu gimanaa, si A nulis cita- cita menjadi 'bidan' di biodatanya, aku ikut nulis cita- cita 'bidan' juga di biodataku. Hahaha~
---
Nah, pas SMP aku mulai menemukan minatku. Di- BIOLOGI-lah minatku berlabuh. Dibanding dengan nilai- nilai IPA yang lain, nilai Biologi selalu paling bagus :D makanya pengen banget diseriusin. Meski pada akhirnya aku tak berjodoh dengan Biologi.
Aku memang menyukai Biologi, nilai- nilaiku pun mendukung untuk mengambil jurusan Biologi dibangku kuliah. But why? Biologi itu ada dalam paket MIPA. Matematika dan IPA. I have tried to love physics and chemistry. I have tried love them. Tapi aku ngga bisa menyukai Matematika. Itu yang menjadi troublemaker-nya :'( dari dulu paling susah memahami Matematika SMA. 
Kadang masih suka flashback masa- masa indah dengan Biologi. Tapi yasudahlah, itu masa lalu. Cukup menjadi kenangan indah saja, tak usah berlama- lama dengannya kalo malah buat aku makin sakit saat mengingatnya :') *cieilaaaah*
---
Sejak kegagalanku masuk ke Perguruan Tinggi impian, aku mulai move on ke jurusan lain dan tentunya Perguruan Tinggi lain. Dan pilihanku- eh pilihan orangtuaku tepatnya- jatuh pada Universitas Islam '45 Bekasi. Aku mulai memupuk harapan baru untuk cita- cita yang baru pula.
Tak pernah sedetik pun terbersit dalam pikiranku untuk menjadi guru Pendidikan Agama Islam. Ngga tau kenapa aku lebih senang bergaul dengan taneman dibanding bergaul sama anak- anak sekolah. Hahahaha..
---
Saat aku masih bercita- cita ingin menjadi insinyur pertanian, sebenarnya aku ingin menjadi lebih dari itu. Aku ingin menjadi Menteri Pertanian! :D Aku akan memberdayakan para petani- petani Indonesia agar Indonesia menjadi negara yang mandiri. Dari pertanian, sumber pangan bisa didapat. Beras, sayur mayur, buah- buahan, dll. Indonesia itu kaya loh, tapi kenapa masih impor- impor sih? *Miris banget deeh :(*
Dan atas dasar itu aku pengeeeeeeen banget jadi menteri pertanian :D
Tapi berhubung aku udah move on, cita- citaku juga ikut move on, hahaha..
Sekarang aku ingin menjadi seorang guru Pendidikan Agama Islam yang baik. Aku ingin mendidik anak- anak agar mereka menjadi cerdas, bisa memahami mana yang baik dan buruk, mana yang benar dan salah.
Oya, aku juga pengen banget bisa mengajar dipelosok- pelosok Indonesia :D mengajar dibalik hijaunya sawah, rimbunnya hutan, birunya laut, dan indahnya taman bunga. Semoga Allah berkenan mengabulkan harapanku ini. Aamiin :) Doakan juga ya temaan...