Minggu, 13 Oktober 2013

Sebegitu berartinya kah ia bagimu?

Masih adakah lelaki tak perokok? 
Sekelumit curahan hati wanita yang mendamba laki- laki tak perokok :')
***
Postingan kali ini dilatar belakangi oleh kegalauan perempuan, (khususnya aku) tentang banyaknya peredaran laki- laki perokok dilingkungan kampus *tempat lain juga sih XD tapi mau bahas yang dikampus dulu deh, hehe.. 

***
Hisap, lalu hembuskan.
Dan biarkan asapnya yang putih pekat itu
membumbung tinggi ke angkasa.
Menghilang terbawa angin
namun aroma khasnya tetap melekat beberapa menit
sebelum akhirnya benar- benar pergi bersama angin.
Acuh tak acuh pada lingkungan sekitar.
Egoisme yang tinggi hingga ingin lebih dihargai dibanding yang lain (non perokok),
serta rela mengorbankan paru- paru yang sehat
untuk digerogoti oleh ZAT- ZAT KIMIA yang akan berdampak buruk di hari tua.
Benar- benar egoisme tingkat dewa! Tak apalah tak peduli dengan sekitar,
tapi tak bisakah engkau peduli pada dirimu sendiri?
Mencoba berhenti meninggalkan kegiatan itu demi kesehatanmu meski.... Sulit.
Ya, pasti akan teramat sulit bagimu.
Meninggalkan sang pujaan hati yang selalu di nanti setiap sehabis makan dan ngopi.
Meninggalkan sang penghangat tubuh di saat malam dan dingin menghampirimu.
Oh begitu tersiksanya dirimu saat ia tak berada disisi.
Oooh sebegitu berartinya kah ia bagimu?