Minggu, 27 Juli 2014

Au revoir~

Ramadhan telah berlalu.
Sedih banget banget bangeet..
Rasanya baru kemarin mulai puasa, sekarang udah ditinggal pergi aja.
Yaa Rabb, aku ngga tau tahun depan masih bisa merasakan Ramadhan lagi atau ngga.
Masih bisa merasakan bulan puasa dengan keluarga lengkap lagi atau ngga.
Masih bisa merasakan kare ayam dan ayam rica-rica buatan mama lagi atau ngga.
Masih bisa merasakan bahagianya dapet uang THR dari papa lagi atau ngga.
Masih bisa kumpul, berantem, diskusi, debat-debatan sama kakak dan adikku lagi atau ngga.
Rasanya sediiiiiiih pake banget ditinggalin bulan penuh rahmat dan ampunan ini.
Tahun depan? siapa yang tahu kalo aku bisa hidup sampe tahun depan?
Mungkin besok, lusa, bahkan 5 menit ke depan, siapa yang menjamin aku masih hidup?
Yaa Rahmaan, hidup dan matiku ada di tangan-Mu.
Maka matikanlah aku dalam keadaan yang baik,
akhir hidup yang baik. Aamiin. :')

Bye, Ramadhan.
Sampai jumpa lagi.
Au Revoir, Ramadhan.

btw, Selamat Hari Raya 'Idul Fitri 1435 H
Taqabbalallaahu minna wa minkum
Semoga Allah menerima amalan kita dibulan Ramadhan ya, guys.
Mohon maaf lahir dan batin.

Jumat, 18 Juli 2014

Kita Harus TAHU!

Dikomentarin sama adek, punya blog isinya ngga guna banget katanya *eugh!* -_-
Jadiii.. pada hari ini aku mau posting sesuatu yang mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita semuaa.
Aamiin :)
***
Suatu hari, Imam Al Ghozali berkumpul dengan murid-muridnya. Lalu Imam  Al Ghozali mengajukan 6 pertanyaan.

Pertama,"Apa yang paling dekat dengan diri kita di dunia ini?".


Murid-muridnya ada yang menjawab orang tua, guru, teman,dan kerabatnya.  Imam Ghozali menjelaskan semua jawaban itu benar. tetapi yang paling  dekat  dengan kita adalah  "MATI". Sebab itu sudah janji Allah SWT bahwa setiap yang bernyawa pasti  akan mati. (Ali Imran 185)

 
Pertanyaan kedua "Apa yang paling jauh dari diri kita di dunia ini?".


Murid -muridnya ada yang menjawab negara Cina, bulan, matahari, dan  bintang-bintang. Lalu Imam Ghozali menjelaskan bahwa semua jawaban yang  mereka berikan adalah benar. Tapi yang paling benar adalah MASA LALU.  Bagaimanapun kita, apapun kendaraan kita, tetap kita tidak bisa kembali ke masa lalu. Oleh sebab itu kita harus menjaga hari ini dan hari-hari  yang  akan datang dengan perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama.

 
Pertanyaan yang ke tiga. "Apa yang paling besar di dunia ini?".


Murid-muridnya ada yang menjawah gunung, bumi,dan matahari. Semua  jawaban  itu benar kata Imam Ghozali.  Tapi yang paling besar dari yang ada di dunia ini adalah "NAFSU" (Al- A'raf  179).  Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu membawa  kita ke neraka.
 
Pertanyaan ke empat adalah, "Apa yang paling berat di dunia ini?".


Ada yang menjawab baja, besi, dan gajah. Semua jawaban itu benar, kata Imam  Ghozali.  Tapi yang paling berat adalah "memegang AMANAH" (Al Ahzab 72). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allah SWT meminta mereka untuk menjadi kalifah (pemimpin) di dunia ini.Tetapi manusia dengan sombongnya menyanggupi permintaan Allah SWT,sehingga banyak dari manusia masuk ke neraka karena ia tidak bisa memegang  amanahnya.

Pertanyaan yang ke lima adalah, "Apa yang paling ringan di dunia ini?".

 
Ada yang menjawab kapas, angin, debu, dan daun-daunan. Semua itu benar  kata  Imam Ghozali. Tapi yang paling ringan di dunia ini adalah MENINGGALKAN  SHOLAT. Gara-gara pekerjaan kita tinggalkan sholat, gara-gara meeting  kita  tinggalkan sholat.

 
Lantas pertanyaan ke enam adalah, "Apakah yang paling tajam di dunia  ini?".



Murid-muridnya menjawab dengan serentak, pedang... Benar kata Imam  Ghozali. Tapi yang paling tajam adalah "LIDAH MANUSIA".  Karena melalui lidah, Manusia dengan gampangnya menyakiti hati dan
melukai perasaan saudaranya sendiri.



Kamis, 17 Juli 2014

#curcolUAS

Yeah, selama final test kemarin ada suka duka yang menghampiri silih berganti.
Sukanya itu kalo soal yang diujikan ngga sesuai sama apa yang dipelajarin :p wkwk..
ngga tau kenapa aku suka banget dapet soal kayak gitu. Soalnya menuntut aku bernalar ria *nalar apa ngarang? :p* tapi ngga berlaku sama mata kuliah Tauhid kemarin. Soal beda, tapi tetep aja ngga bisa nalar. Lah wong yang ditanyain tentang nama- nama surga dan neraka, masa iya aku mau ngarang? XD jadinya aku jawab sebisa dan seingat aku aja. Nama neraka cuma terjawab empat, dan nama surga cuma terjawab dua :'( *I'm not sure I can get the best score in that lesson* ya sudahlah yang berlalu biarlah berlalu.
Jadikan itu pelajaran berharga di masa depanmu :')
Let's move on!
Setelah sedih karena gagal menaklukkan soal Tauhid, akhirnya aku bisa melukis senyuman waktu mata kuliah Evaluasi. Tanya kenapa? jawabnya karenaaa... berhitung! yeay!
Frankly, aku emang ngga begitu suka hitung- hitungan, tapi daripada menghafal teori yang banyaknya sampe tumpeh-tumpeh yaa mending hitung- hitungan deeh :p toh, hitungnya boleh pake kalkulator ini, hihihi..
Oya, sama seperti tes- tes sebelumnya.
Aku selalu merasa sedih dan kecewa.
Saat sedih dan kecewa itu, aku cerita ke Papa, dan Papa bilang..
"kalo kamu dapet nilai bagus karena nyontek, malah papa kasih PRET! tapi kalo kamu dapet nilai bagus karena hasil usahamu sendiri, Papa peluk- peluk!"
Jawaban sederhana tapi sukses bikin aku ngga sedih lagi :')
Thank you, Pa! I love you! <3
I've try to pass every mid/final test with my effort and my ability. Kuncinya, percaya diri. Meski terkadang aku nggak percaya diri, but I'm sure that Allah always beside me and Allah always help me whenever and wherever I need :')

no TITLE :p

"Di sini Aku"
***
Disinilah
tempatku menyandarkan punggungku
dari keletihan dunia kampus.
Disinilah
tempatku mencurahkan ke-ngantuk-an ku
setelah tidur larut malam.
Disinilah
tempatku membaca buku- buku yang ku bawa
sebagai bentuk menghabiskan waktu luang.
Disinilah
tempatku mendapatkan ide menulis
untuk blog-ku.
Disinilah
tempat dimana aku pernah kehilangan
smartphone yang baru berumur 3 bulan.
Ya, di sini.
Di dalam angkutan umum (angkot) ini.
Telah ku habiskan banyak waktuku di sini.
Ku telusuri setiap detail perjalanan yang ku lalui.
Angin sepoi melambai- lambai
diiringi rasa kantuk yang menghantui.
Selesai.