Selasa, 13 Oktober 2015

Hal-hal yang Perlu Kamu Ketahui Sebelum Menjadi Istri! #Part 2

'Istri' bukan hanya sebuah status. Menjadi seorang istri juga bukan hanya sebagai pendamping suami saja. Tapi menjadi seorang istri adalah bagian dalam menjalankan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam. Oleh karena itu, jangan sedih bila belum dipertemukan dgn pasangan hidup, jodoh, atau calon pendamping. Bersabarlah, pasti suatu hari nanti Allah akan mempertemukanmu dengan seseorang yg tepat. Dalam masa penantianmu, isilah dengan hal-hal yang menyenangkan hati kedua orangtuamu. Mumpung masih single, puas-puasin berbakti sm orangtua. Buat mereka bahagia. 

Karena apa? Setelah ijab qabul diucapkan, bakti seorang istri pada suami itu yang lebih utama. Jadi, bukan lagi berbakti pada orangtua yang utama, tapi kepada suami. Bukan berarti setelah menikah, kita jadi durhaka sm ortu, bukan. Tapi, orangtua menjadi nomor dua setelah suami.

Bagi istri, berbakti pada suami adalah kewajiban. Menuruti perintahnya (selama tdk melanggar perintah Allah), memberikan haknya, menyenangkan hatinya, dan sebagainya. Nah, kita tetap berbakti pada orangtua tetapi tidak lebih dari bakti kita kepada suami.

Jadi, mumpung masih sendiri, yuk lebih dekat lagi dengan orangtua kita. Misal, seperti memijat kaki orangtua. Itu menjadi salah satu kegiatan yang kerap ku lakukan. Ngobrol sambil mijat kaki Papa, bercanda, membicarakan tentang kuliah, masa depan dan banyak hal lainnya. Atau memasak berdua sama Mama, bikin kue sama Mama, menjahit baju bareng Mama, dan sebagainya. Momen-momen seperti itu mungkin akan sulit terjadi jika kita sudah punya suami. Waktu kita akan terbagi antara suami dan orangtua. Mungkin kita tetap bisa bercengkrama di akhir pekan bersama orangtua. Mengunjungi mereka dan menyenangkan hatinya di usia senja. Tapi tetap, harus seizin suami. Kalo suami tidak mengizinkan? Ya turuti saja kemauannya itu. Karena ridho Allah ada di ridho suami. So, buat kamu-kamu yang masih menunggu sang Pangeran kuda belang, yuk dekati orangtua kita, sayangi, kasihi, dan senangkan hatinya sebelum waktu kita terbagi untuk yang lain ;)

Minggu, 04 Oktober 2015

September yang Lalu

Ahh.. akhirnya ada sedikit waktu juga untuk membuat postingan baru di sini.
September udah berlalu tanpa ada satu pun postingan -_- heuh.
Let's move on!

Di bulan September 2015 ada banyak (banget!) masa- masa kritis yang udah aku lewatin.
Salah satunya yaitu, SKRIPSI!
Alhamdulillaah, atas izin Allah, aku bisa ujian skripsi awal bulan lalu.
Bener- bener rempong banget deh. Karena apa? karena aku baru dikabarin kalo aku sidang tuh pagi itu juga!!! Bangun tidur langsung syok dapet telpon dari Fakultas kalo aku sidang.
Padahal malemnya ada temen yang bilang kalo jadwal sidang aku tuh Jum'at, jadi aku nyantai- nyantai aja deh. Lah wong masih ada waktu tiga hari untuk mempersiapkan presentasi.
Ternyata ................. zzzzzz
Singkat cerita, pengumuman kelulusan sore hari itu juga, dan aku dinyatakan LULUS! Alhamdulillaah!! :'D terhitung sejak tanggal 1 September 2015, aku udah sah jadi Sarjana  Kalo inget- inget waktu di ruang sidang tuh rasanya deg- degaaan banget. Gimana ngga deg- degan coba, orang pagi itu aku baru dikabarin sidang dan aku dapet urutan PERTAMA pulaaa! Masih ngos- ngosan sampe kampus, finishing presentasi yang belum sempet diselesaiin karena kebanyakan nyantai :p dan langsung maju! Bener- bener bersyukuurr banget bisa melalui itu semua tanpa migrain apalagi pingsan :" Terima kasih yaa Allah.
Dan di bulan September juga aku mulai terjun bebas ke dunia pendidikan. Sebenernya aku masih grogi, masih ngga percaya diri, masih merasa belum cukup ilmu, tapi lagi- lagi Allah menakdirkanku seperti ini, ya jadilah begini :') aku mencoba menjalani dengan sebaik- baiknya. Semoga ilmu yang ku punya, ilmu yang ku dapat bisa bermanfaat untuk diri dan umat. Aamiin.
 
Demikianlah kilas balik kegiatanku di bulan September :D
Sampai bertemu di postingan selanjutnyaaaa!!

Layu Sebelum Mekar

Bunga itu hampir tak pernah mekar sepenuhnya.
Karena selalu saja ia layu sebelum waktunya mekar tiba.
Tau kenapa?
Karena ia terlalu berharap lebih pada hujan!
Bunga itu terlalu berharap hujan akan terus menyiraminya,
namun pada kenyataannya
hanya terik panas matahari yang ia terima.

- Aisyah Humayra -
source: Google